Sumsel

Ketua PJB Sumsel Indra Sakti Menolak Eksplorasi Panas Bumi:  Meminta Segera Dihentikan 

Minta Presiden Prabowo, Gubernur Sumsel, Bupati dan Walikota, Kepala Desa, agar di kaji ulang, dengarkan Jeritan Masyarakat di Bawah

Lahat, Sumatera Selatan, Iniklik.com – Dalam peringatan hari sumpah pemuda 10 Oktober 2025, menegaskan, dengan adanya Rencana eksplorasi panas bumi oleh Hitay Energi di Kecamatan Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, menghadapi gelombang penolakan keras dari Pemuda Jurai Besemah (PJB) dan masyarakat setempat. Mereka khawatir proyek ini akan membawa dampak negatif terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Ancaman Lingkungan yang Nyata

Warga Tanjung Sakti sangat khawatir akan potensi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh proyek ini. Penggundulan hutan, banjir bandang, kekeringan, serta hilangnya habitat satwa liar, termasuk harimau Sumatera yang dilindungi, menjadi perhatian utama. Pengalaman pahit banjir bandang dan kekeringan di Mulak Sebingkai, serta konflik manusia-harimau yang memakan korban jiwa, masih segar dalam ingatan mereka sebagai dampak industrialisasi sebelumnya.

Mata Pencaharian Terancam

Proyek eksplorasi ini juga mengancam mata pencaharian masyarakat yang sebagian besar adalah petani. Warga khawatir lahan pertanian dan perkebunan mereka akan dikuasai perusahaan, menyebabkan hilangnya pekerjaan, penurunan hasil pertanian, dan perubahan fungsi lahan menjadi kawasan industri.

Infrastruktur Terabaikan

Bambang Tanik selaku Ketua Ikastasti Provinsi Batam, mengungkapkan keresahan warga terkait potensi kerusakan infrastruktur desa akibat lalu lalang kendaraan bertonase besar milik perusahaan. Kerusakan jalan desa akan mengganggu aktivitas harian masyarakat dan menghambat mobilitas mereka.

“Tidak ada dampak positif baik masyarakat kecil, ini hanya berdampak kepada segelintir kaum elite saja, sedangkan masyarakat akan menjadi korban dari proyek-proyek tersebut, bahakan masyarakat nantinya bakal menjadi penoton di daerah sendiri, karena sangat ironis sudah banyak contoh di daerah lain gejolak terjadi akibat tambang tambang yang hanya tempat konglomerat semakin kuat sedangkan rakyat kian melarat,” tegasnya

Seruan untuk Kajian Komprehensif

Ketua Pemuda Jurai Besemah (PJB) Sumatera Selatan, Indra, menekankan pentingnya kajian komprehensif dan dukungan masyarakat dalam setiap pembangunan, baik oleh pemerintah maupun swasta. Ia dengan tegas menolak proyek ini karena Tanjung Sakti merupakan kawasan penyangga yang sebagian besar wilayahnya adalah hutan lindung dan hulu sungai. Indra menilai proyek ini sangat berisiko terhadap lingkungan dan dapat memicu bencana alam, mengingat Tanjung Sakti telah beberapa kali mengalami banjir bandang sejak adanya perubahan lingkungan.

Desakan untuk Pemerintah Pusat

Indra mendesak pemerintah pusat Presiden Prabowo agar melihat secara langsung ke lapangan sehingga bisa mengetahui bobroknya proyek proyek yang berkedok viral infistasi masa depan, namun itu hanya mimpi di siang bolong yang tidak ada dampak bagai masyarakat di wilayah tesebut

Kami berharap Pemerintah Pusat, Provinsi dan Daerah untuk mengkaji ulang pemberian izin lanjutan kepada Hitay Energi. Ia mengingatkan akan adanya “Kutukan Sumber Daya Alam”, di mana masyarakat lokal hanya menerima dampak negatif, sementara keuntungan dinikmati oleh pemilik modal yang tidak peduli terhadap masyarakat lokal. Indra meminta pemerintah untuk tidak mengabaikan suara rakyat dan segera meninjau ulang proyek ini agar tidak menjadi momok negatif bagi masyarakat Tanjung Sakti.

Reputasi Perusahaan Dipertanyakan

Indra juga menyoroti bahwa Hitay Holdings, induk perusahaan PT. Hitay Tanjungsakti Energy, memiliki rekam jejak yang kontroversial. Perusahaan ini dulunya dikenal sebagai Bilyoner, sebuah perusahaan judi online yang didirikan pada tahun 2003. Kehadiran Hitay Holdings selalu menimbulkan keresahan dan gejolak di berbagai daerah, seperti Papua, Aceh, dan kini Tanjung Sakti. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang komitmen perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat setempat.

Indra juga meminta di momen 10 Oktober agar semua pemuda di Sumatra Selatan sama menjaga lingkungan sehingga proyek yang berkedok perusahaan pembangkit listrik, akan tetapi di balik itu semua ada perusahaan tambang yang nantinya akan merusak lingkungan yang ada di Sumatra Selatan dan berharap Presiden Prabowo menutup semua tambang di Sumatra Selatan seperti di Bangka Belitung

Jika dalam 30 tahun ke depan terjadi bencana, tentu kami yang di perantauan akan sangat peduli terhadap tanah leluhur kami. Pertanyaannya, apakah masyarakat Dusun Laman akan tinggal diam atau melawan? Seluruh elemen masyarakat harus bersatu menolak Geotermal yang hanya topeng belaka. Kami sudah berusaha, namun tidak bisa jika hanya segelintir yang menolak. Saatnya masyarakat bersatu. (Red)

Berita terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button