Kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan, yang diadakan selama dua hari (29-30 September 2024) di Fave Hotel, Kota Prabumulih, Bawaslu mengharapkan peran aktif masyarakat, terutama pemuda dan organisasi keagamaan sebagai garda terdepan dalam memastikan pemilu berjalan dengan adil, transparan, dan bebas dari kecurangan.
Acara ini dibuka langsung oleh Fikri Ardiansyah, SH, Anggota Bawaslu PALI Divisi Hukum dan Pencegahan, serta dihadiri oleh Koordinator Sekretariat Bawaslu PALI, Adi Kurniawan, SAp, MSi.
Adi Kurniawan, selaku Ketua Panitia, menegaskan bahwa keterlibatan Ormas, OKP, dan organisasi keagamaan merupakan kunci dalam mewujudkan demokrasi yang bersih.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda dan tokoh agama, tentang pentingnya pengawasan dalam pemilu. Kita tidak ingin demokrasi ternoda oleh praktik curang,” ujar Adi.
Sementara itu, Fikri Ardiansyah menyampaikan bahwa Bawaslu memerlukan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan pemilu yang berkualitas.
“Tanpa bantuan masyarakat, terutama pemuda, kami tidak mungkin bisa menjaga kualitas demokrasi. Pemilu bukan hanya urusan penyelenggara, tapi menjadi tanggung jawab kita semua,” jelas Fikri penuh semangat.
Dalam pesannya, Fikri juga menyoroti pentingnya menjaga hak politik setiap warga negara, dengan prinsip one man, one vote, one value. Selain itu, ia mengajak semua pihak untuk mengampanyekan pemilu bersih, bebas dari politik uang, politik identitas, dan ujaran kebencian yang dapat merusak persatuan.
“Kita harus waspada terhadap upaya-upaya yang bisa memecah belah kabupaten PALI. Mari jaga demokrasi kita agar tetap bersih dan bermartabat,” tegasnya menutup acara.
Dengan ajakan ini, Bawaslu Kabupaten PALI optimis bisa menciptakan pemilu yang lebih baik dan memberikan contoh pengawasan partisipatif yang kuat di Sumatera Selatan. Semangat kolaboratif ini diharapkan bisa menjadi model bagi daerah lain dalam menjaga proses demokrasi yang sehat. (Red)