SerbaSerbi

Dies Natalis IPB University ke-59, IPB dan ICMI Menggelar Simposium Nasional Desa

Transformasi desa dengan Data Desa Presisi (DDP)

Bandung, Iniklik.Com – Dalam rangka Dies Natalis IPB University ke-59, IPB dan ICMI menggelar Simposium Nasional Desa. Forum yang dilaksanakan di aula Andi Hakim Nasution IPB ini di hadiri 348 peserta yang terdiri dari ICMI, Camat, Kepala Desa, Pemuda serta Mahasiswa. Rangkaian Simposium ini juga bersamaan dengan launching Sekolah Pemerintah Desa IPB dan buku Antologi Mahasiswa Mengabdi. Sabtu (3/9/22)

Dalam kesempatan ini turut dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri RI yang diwakili oleh Direktur Jendral Bina Pemerintahan Desa Kemendagri, Direktur Jendral Otonomi Daerah Kemendagri RI, DPP APDESI dan Ketua DPP ICMI yang sekaligus Rektor IPB University, Anggota DPR RI.

Wakil Kepala LPPM IPB sekaligus Ketua MP Transformasi Desa ICMI, Dr. Sofyan Sjaf berkesempatan memberikan persentasi tentang gagasan Transformasi desa dengan Data Desa Presisi (DDP), kegelisahan dalam data di desa terdapat ketidak seriusan didalamnya. Menurutnya ketidak akuratan tersebut ditemukan dalam penyusunan RPJMDes dan Konflik tapal batas desa yang menjadi polemik.

“IPB dan ICMI sebagai wadah intelektual berkomitmen dalam menuntaskan ketidak akuratan data mengkombain teknologi didalamnya,” ungkap Sofyan yang juga sebagai Inovator DDP

Selain itu menurut Sofyan bahwa IPB dan ICMI memandang ada tiga tantangan yang dihadapi dan harus diselesaikan 1). Membangkitkan ekonomi pasca pandemi 2).Tantangan teknologi 4.0 yang belum merambah pada wilayah Desa 3). Dampak Perang Ukraina dan Rusia terhadap ketahanan kebutuhan pokok.

“DDP menjadi solusi yang menjadi gagasan serta interpretasi dalam membangun desa, dengan alur bottom to up (bawah – keatas). Konsep pendekatan DDP dengan data kualitatif, data numerik serta data spasial,” imbuhnya

Implementasi DDP dapat menghasilkan pemetaan secara detail dan presisi dalam mengetahui batas wilayah desa hingga penduduk desa yang ada, sehingga secara defakto dapat terdeteksi secara koordinat dan teridentifikasi setiap keluarga yang ada.

Tidak hanya itu, Lanjut Sosiolog Pedesaan ini bahwa DDP (Data Desa Presisi) dapat melihat potensi kemiskinan serta kebutuhan yang perlu diperhatikan dimasyarakat desa yang terintegrasi dengan pendekatan saintifik.

“DDP dapat menjangkau pada tingkatan RW hingga RT, sehingga tidak hanya keakuratan data penduduk namun dapat membaca potensi desa dengan sangat terperinci. Hal ini dapat dilakukan juga oleh pemerintahan desa dan partisipatif desa” Tegas Sofyan (Red)

Berita terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button