Sumsel

Antrean Solar Picu Kemacetan, Ketua GCP Sumsel Syahri Abdullah : Pertamina Harus Cari Solusi!

Sumsel, Iniklik.com – Antrean panjang kendaraan yang mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sumatera Selatan masih terus terjadi hingga saat ini. Kondisi ini membuat Ketua Gerakan Cinta Prabowo (GCP) Sumatera Selatan, Syahri Abdullah, SE, SH, MM, angkat bicara. Ia menyoroti antrean panjang kendaraan pengisi BBM bersubsidi jenis solar yang semakin meresahkan masyarakat, terutama di Palembang dan daerah lain di Sumsel. Dampaknya tidak hanya mengganggu kelancaran lalu lintas, tetapi juga berdampak negatif pada sektor usaha di sekitar SPBU yang berdekatan dengan pusat keramaian.

Syahri Abdullah, SE, SH, MM, dengan tegas meminta pihak Pertamina untuk segera mencari solusi konkret dan menghindari tindakan ego sektoral yang menyebabkan masalah ini berlarut-larut tanpa penyelesaian yang pasti.

“Kami meminta Pertamina untuk tidak berpikir ego sektoral. Kami setuju dengan adanya pembatasan subsidi, tetapi tolong carikan formula atau solusi lain,” tegasnya pada Rabu (12/11).

Menurutnya, persoalan ini bukan hanya masalah teknis distribusi, tetapi sudah menyentuh aspek kemanusiaan dan kepentingan publik. Ia menyoroti bahwa antrean panjang solar menyebabkan kemacetan, menghalangi akses usaha di sekitar SPBU, dan menjadi keluhan utama masyarakat di berbagai daerah di Sumsel.

“Dengan antrean yang sangat panjang, lalu lintas menjadi macet. Usaha yang terhalang kendaraan tidak bisa melayani pelanggan. Mobilitas terganggu, biaya transportasi naik, dan pada akhirnya masyarakat yang menanggung penderitaan akibat tidak adanya solusi dari pihak pemerintah,” pungkas Syahri Abdullah.

Syahri Abdullah juga meminta Pertamina untuk bekerja sama dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan guna memastikan kejadian ini tidak terulang kembali. Ia menekankan bahwa masyarakat tidak boleh menjadi korban akibat buruknya manajemen distribusi BBM.

“Kasihan masyarakat. Ini sudah soal kemanusiaan, terutama bagi Pertamina yang membidangi distribusi,” ujarnya. (Red)

Berita terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button