Kabupaten PALI Diguncang Musibah Program MBG, Tokoh Agama Serukan Evaluasi dan Perbaikan Menyeluruh

PALI, Inikli.com– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sejatinya menjadi harapan baru bagi peningkatan kualitas gizi anak-anak di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), justru terguncang oleh insiden yang mengejutkan sejumlah siswa mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut.
Peristiwa ini langsung menyita perhatian publik, termasuk dari tokoh agama terkemuka PALI, Dr. KH. M. Erlin Susri, S.Sos.I., M.Pd.I., yang juga menjabat sebagai Ketua STIT Mamba’ul Hikam.
Ia menyatakan keprihatinan mendalam terhadap insiden tersebut, sekaligus menyerukan agar kasus ini dijadikan momentum introspeksi dan perbaikan total sistem pelaksanaan MBG.
“Kami sangat prihatin atas kejadian yang menimpa anak-anak kita. Namun ini bukan akhir, melainkan panggilan untuk membangun sistem pengawasan yang lebih kuat dan profesional,” ujar Yai Erlin, saat diwawancarai awak media, Rabu (07/05/2025).
Ia juga menegaskan bahwa dirinya akan ikut mengawal dan mengawasi perkembangan kasus ini hingga tuntas. Meski menyayangkan kejadian tersebut, ia menolak anggapan bahwa program MBG harus dihentikan total.
“Jangan sampai musibah ini membuat kita berhenti. MBG adalah program mulia yang sudah memberi manfaat nyata bagi anak-anak kita. Yang harus kita lakukan adalah memperbaiki, bukan menghentikan,” tambahnya.
Menurut Yai Erlin, insiden ini menjadi bukti bahwa program MBG masih memiliki celah dari sisi pengawasan mutu dan kualitas makanan.
Ia menyebut MBG bukan sekadar bagi-bagi makanan, melainkan bentuk nyata intervensi negara dalam memerangi masalah besar seperti gizi buruk, kemiskinan, dan keterbatasan akses pangan sehat.
Sementara itu, pihak penyedia makanan dari program MBG, Almarizan, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada siswa, orang tua, sekolah, dan seluruh masyarakat PALI.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Kami turut prihatin dan siap bertanggung jawab serta berkomitmen penuh untuk memperbaiki seluruh sistem distribusi dan keamanan makanan,” ucapnya.
Hingga kini, penyebab pasti keracunan masih dalam tahap investigasi oleh instansi terkait.
Almarizan menegaskan pihaknya siap bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Kepolisian, serta melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Musibah ini menjadi peringatan serius bagi semua pemangku kepentingan bahwa program sosial sebesar MBG memerlukan manajemen ketat dan kolaborasi lintas sektor agar tetap aman, berkualitas, dan berdampak nyata bagi masa depan generasi PALI.