PALI, Iniklik.com – Setelah resmi dilantik oleh Gubernur Sumsel, H Herman Deru, Ir H Heri Amalindo MM, dan Drs H Soemarjono untuk melanjutkan estafet kepemimpinan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), bertempat di Griya Agung, Kota Palembang, Jum’at (18/06/21).
Tampak hadir sejumlah tamu undangan VVIP petinggi di Sumsel dan perwakilan dari sejumlah kabupaten/kota se-Sumsel nampak hadir mengikuti jalannya pelantikan, dan suasana pengucapan dan pengambilan sumpah jabatan Bupati dan Wakil Bupati PALI berlangsung khidmat, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat
Dalam momen pasca dilanti Hero mengajak masyarakat untuk bersatu kembali setelah melalui pesta demokrasi. “Sesuai arahan pak gubernur, tidak ada lagi perbedaan, tidak ada lagi 01 atau 02, saat ini kita warga PALI, mari kita sama sama lnjutkan pembagunan di Kabupaten PALI.” Ajak Hero. Karena tidak akan sukses pembangunan apabila dikerjakan olah seorang bupati.” Harapnya
Sementra itu dalam sambutannya, Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengucapkan selamat d\n suskses atas dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati PALI terpilih, dan mengapresiasi Kabupaten PALI telah sukses melaksanakan PSU pada 21 April yang lalu secara aman dan terkendali
“Kita lihat sendiri PSU pada 21 April yang lalu sukses, dibuktikanya dimana indikator keberhasilan itu adalah tidak adanya konflik,” ujar Deru.
Untuk itu HD berpesan kepada Bupati terpilih agar potensi linear ini dengan kesejahteraan masyarakat. Bahkan, salah satu rumah sakit tertua di Sumsel itu ada di Kabupaten PALI
“Kita baru paham bagaimana para tokoh-tokoh dahulu menginginkan DOB PALI. Daerah ini sangat kaya akan sumber daya alamnya. Saya pesan kepada Bupati terpilih agar potensi ini linear dengan kesejahteraan masyarakat. Bahkan, salah satu rumah sakit tertua di Sumsel itu ada di Kabupaten PALI,” lanjut HD.
Apa lagi menurut HD Kabupaten PALI kedepan akan menjadi kawasan segitiga emas di Sumatera Selatan yang menghubungkan Musi Rawas Raya.
“Insya Allah tahun ini akan tersambung akses PALI-Musirawas. Nanti tidak ada lagi istilah kota jauh atau daerah terisolir, di Sumsel.” Pungkasnya (red)
