PALI

Kebocoran Minyak di Tambang PHR Zona 4 PALI: Warga Resah, Penanganan Dinilai Lamban

PALI Iniklik.com– Kebocoran minyak mentah terjadi di lokasi tambang milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 di Desa Gunung Menang, Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Tumpahan minyak yang menggenangi area sekitar menimbulkan kekhawatiran akan pencemaran lingkungan serta membahayakan keselamatan warga.

Menurut keterangan warga, kebocoran di lokasi SKR #04 pertama kali diketahui pada Jumat (14/3/2025) tengah malam.

Minyak mentah terus mengalir dari pipa wellhead tanpa diketahui penyebab pastinya.

Upaya pembersihan yang dilakukan secara swadaya oleh warga dengan sistem upah belum membuahkan hasil maksimal.

Hingga kini, genangan minyak masih terlihat di lokasi dan berisiko terhadap manusia, hewan, serta tumbuhan di sekitarnya.

Muklisani, salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa kebocoran ini sangat mengganggu aktivitas harian. Selain bau menyengat, minyak yang licin membuat akses ke perkebunan karet menjadi berbahaya.

“Banyak warga yang tergelincir saat melintas. Kami khawatir kalau ada percikan api yang bisa memicu kebakaran,” ujarnya.

Yang lebih mengkhawatirkan, hingga saat ini belum ada pengamanan atau penjagaan dari pihak berwenang di lokasi kejadian.

Situasi di sekitar tampak sepi, hanya ada beberapa warga yang berlalu-lalang menuju kebun mereka.

Bahkan, sejumlah kantong plastik berisi minyak mentah terlihat tercecer di sekitar area genangan.

Upaya konfirmasi kepada pihak Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 masih menemui jalan buntu.

PIC Media PHR Zona 4, Indrika Eko Sriyatini, belum memberikan tanggapan saat dihubungi awak media.

Sementara itu, Senior Manager Pertamina Regional 1 Zona 4 Pendopo Field, Hermansyah, hanya memberikan pernyataan singkat melalui pesan WhatsApp.

“Mudah-mudahan tim di lapangan bisa segera menangani situasi ini,” ujarnya pada Jumat sore (14/3/2025).

Menanggapi kejadian ini, Ketua Forum Masyarakat Bumi Serepat Serasan (Formas Busser), Rully Pabendra, menegaskan bahwa kebocoran minyak ini tidak boleh dianggap remeh.

Menurutnya, kasus pencemaran lingkungan akibat tumpahan minyak kerap terjadi dan berisiko besar jika tidak segera ditangani.

“Dampaknya bisa fatal jika minyak ini tersulut api. Jangan sampai ada korban jiwa baru bertindak,” tegasnya.

Rully juga meminta pihak berwenang turun langsung ke lokasi serta menindak tegas dugaan kelalaian yang dilakukan oleh PHR.

“Mereka harus bertanggung jawab atas pencemaran ini. Kami mendesak agar sanksi diberikan, termasuk PROPER Merah sebagai bentuk teguran atas kelalaian ini,” pungkasnya.

Hingga kini, warga masih menunggu respons cepat dari pihak terkait guna mencegah dampak yang lebih luas.

Kebocoran Minyak di Tambang PHR Zona 4 PALI: Warga Resah, Penanganan Dinilai Lamban

PALI – Kebocoran minyak mentah terjadi di lokasi tambang milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 di Desa Gunung Menang, Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Tumpahan minyak yang menggenangi area sekitar menimbulkan kekhawatiran akan pencemaran lingkungan serta membahayakan keselamatan warga.

Menurut keterangan warga, kebocoran di lokasi SKR #04 pertama kali diketahui pada Jumat (14/3/2025) tengah malam.

Minyak mentah terus mengalir dari pipa wellhead tanpa diketahui penyebab pastinya.

Upaya pembersihan yang dilakukan secara swadaya oleh warga dengan sistem upah belum membuahkan hasil maksimal.

Hingga kini, genangan minyak masih terlihat di lokasi dan berisiko terhadap manusia, hewan, serta tumbuhan di sekitarnya.

Muklisani, salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa kebocoran ini sangat mengganggu aktivitas harian. Selain bau menyengat, minyak yang licin membuat akses ke perkebunan karet menjadi berbahaya.

“Banyak warga yang tergelincir saat melintas. Kami khawatir kalau ada percikan api yang bisa memicu kebakaran,” ujarnya.

Yang lebih mengkhawatirkan, hingga saat ini belum ada pengamanan atau penjagaan dari pihak berwenang di lokasi kejadian.

Situasi di sekitar tampak sepi, hanya ada beberapa warga yang berlalu-lalang menuju kebun mereka.

Bahkan, sejumlah kantong plastik berisi minyak mentah terlihat tercecer di sekitar area genangan.

Upaya konfirmasi kepada pihak Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 masih menemui jalan buntu.

PIC Media PHR Zona 4, Indrika Eko Sriyatini, belum memberikan tanggapan saat dihubungi awak media.

Sementara itu, Senior Manager Pertamina Regional 1 Zona 4 Pendopo Field, Hermansyah, hanya memberikan pernyataan singkat melalui pesan WhatsApp.

“Mudah-mudahan tim di lapangan bisa segera menangani situasi ini,” ujarnya pada Jumat sore (14/3/2025).

Menanggapi kejadian ini, Ketua Forum Masyarakat Bumi Serepat Serasan (Formas Busser), Rully Pabendra, menegaskan bahwa kebocoran minyak ini tidak boleh dianggap remeh.

Menurutnya, kasus pencemaran lingkungan akibat tumpahan minyak kerap terjadi dan berisiko besar jika tidak segera ditangani.

“Dampaknya bisa fatal jika minyak ini tersulut api. Jangan sampai ada korban jiwa baru bertindak,” tegasnya.

Rully juga meminta pihak berwenang turun langsung ke lokasi serta menindak tegas dugaan kelalaian yang dilakukan oleh PHR.

“Mereka harus bertanggung jawab atas pencemaran ini. Kami mendesak agar sanksi diberikan, termasuk PROPER Merah sebagai bentuk teguran atas kelalaian ini,” pungkasnya.

Hingga kini, warga masih menunggu respons cepat dari pihak terkait guna mencegah dampak yang lebih luas.

Berita terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button